Dalam dunia bisnis, dua istilah yang sering muncul dan bahkan sering disalahartikan adalah marketing dan advertising.
Banyak orang menganggap keduanya sama, padahal sebenarnya terdapat perbedaan mendasar yang penting untuk dipahami. Dengan memahami perbedaan ini, brand dapat menyusun strategi yang lebih efektif, khususnya dalam upaya meningkatkan brand awareness.
Bagi brand maupun perusahaan yang ingin membangun kehadiran kuat di pasar, mengetahui perbedaan antara marketing dan advertising bukan sekadar teori, melainkan kunci dalam menentukan langkah yang tepat untuk mencapai tujuan bisnis.
Apa itu Marketing?
Marketing atau pemasaran adalah serangkaian aktivitas strategis yang bertujuan untuk memahami kebutuhan konsumen, menciptakan nilai, membangun hubungan, dan mengkomunikasikan produk atau layanan agar diterima pasar.
Adapun untuk marketing sendiri mencakup berbagai elemen, seperti:
- Riset pasar: Mengetahui siapa target audiens, kebiasaan mereka, dan tren yang relevan.
- Strategi produk: Menentukan positioning, diferensiasi, dan value proposition.
- Pricing: Menetapkan harga yang sesuai dengan segmentasi pasar.
- Distribusi (place): Memastikan produk dapat dijangkau audiens di tempat yang tepat.
- Promosi: Termasuk di dalamnya advertising, Public Relations, branding, dan digital campaign.
Dengan kata lain, marketing atau pemasaran adalah kerangka besar yang harus tersedia untuk membangun brand atau bisnis.
Apa itu Advertising?
Advertising atau periklanan adalah salah satu bagian dari marketing, khususnya dalam ranah promosi.
Advertising berfokus pada komunikasi persuasif yang disampaikan melalui media tertentu untuk mempengaruhi audiens agar mengenal, menyukai, atau membeli produk/layanan.
Advertising bisa berbentuk:
- Iklan digital: Google Ads, Facebook Ads, YouTube Ads.
- Iklan tradisional: Televisi, radio, koran.
- OOH Advertising: Billboard, videotron, baliho, iklan di transportasi (KRL, bus, kereta, kapal).
Jika marketing adalah sebuah strategi untuk mencapai tujuan dari bisnis, maka advertising adalah salah satu jalan yang digunakan untuk mencapai tujuan tersebut.
Mengapa Penting Memahami Perbedaan Antara Marketing dan Advertising?
Banyak bisnis yang menganggap bahwa memasang iklan saja sudah cukup untuk meningkatkan penjualan. Padahal, tanpa strategi marketing yang matang, iklan bisa saja tidak tepat sasaran.
Sebagai contoh sederhananya:
- Jika brand tidak tahu siapa target audiensnya, maka billboard yang dipasang di lokasi yang bisa saja tidak relevan dengan goals dari bisnisnya.
- Jika positioning brand tidak jelas, iklan digital dengan beragam konten pun akan sulit memberi dampak karena tidak ada diferensiasi dari kompetitor.
Dengan pemahaman yang benar, advertising dapat digunakan secara lebih efektif karena ia berdiri di atas pondasi marketing yang kuat.
Strategi Efektif untuk Meningkatkan Brand Awareness
Setelah memahami perbedaan marketing dan advertising, pertanyaan berikutnya adalah: bagaimana strategi keduanya bisa dimaksimalkan untuk meningkatkan brand awareness?
1. Mulai dengan strategi marketing untuk bangun pondasi yang kuat
Sebelum membuat iklan, brand harus memiliki strategi marketing yang jelas. Beberapa langkah yang perlu dilakukan:
- Kenali audiens (ICP atau Ideal Customer Profile): Siapa yang paling potensial mengenal dan menggunakan produk Anda?
- Positioning brand: Apa nilai unik yang membedakan brand Anda dari kompetitor?
- Pesan utama (brand message): Pesan apa yang ingin terus diingat audiens ketika mendengar nama brand Anda?
Dengan fondasi ini, setiap iklan yang dibuat akan lebih tepat sasaran.
2. Gunakan advertising untuk memperluas jangkauan
Advertising kemudian berfungsi sebagai alat komunikasi untuk menyampaikan pesan brand kepada audiens. Strategi yang bisa diterapkan:
- OOH Advertising: Cocok untuk visibilitas besar dan memperkuat citra brand (misalnya billboard di jalan tol atau branding KRL yang
- Digital Advertising: Cocok untuk penargetan spesifik, remarketing, dan meningkatkan interaksi (misalnya Google Ads dan iklan media sosial).
- Kombinasi OOH + Digital: Misalnya billboard dengan QR code yang mengarahkan ke kampanye media sosial.
Dengan strategi kombinasi, brand dapat hadir di ruang publik sekaligus memperkuat kehadirannya di dunia digital.
3. Jaga konsistensi pesan brand
Salah satu kunci brand awareness adalah konsistensi. Baik di iklan digital maupun OOH, pesan, tone, dan visual brand harus seragam.
Contoh implementasi:
- Tagline yang digunakan di billboard juga muncul di konten media sosial.
- Warna, logo, dan font brand tidak berubah meski di media yang berbeda.
- Storytelling yang digunakan di iklan video juga terhubung dengan narasi di media lain.
Dengan konsistensi, audiens akan lebih mudah mengenali dan mengingat brand.
4. Analisis data dan optimasi strategi
Marketing dan advertising tidak berhenti pada eksekusi. Brand perlu melakukan evaluasi untuk mengetahui efektivitas kampanye.
- Dalam marketing: Evaluasi apakah strategi positioning dan segmentasi sudah tepat.
- Dalam advertising: Analisis apakah iklan berhasil menjangkau target audiens dan meningkatkan awareness.
Data dari kampanye digital (CTR, engagement, reach) dapat digunakan untuk mengoptimalkan placement OOH. Sebaliknya, keberadaan OOH dapat memperkuat kredibilitas brand yang kemudian dievaluasi dengan survei awareness.
Hasilnya, kampanye OOH menciptakan visibilitas masif, sementara kampanye digital membangun interaksi lebih personal. Kombinasi ini mempercepat peningkatan brand awareness.
Marketing dan advertising memang saling berkaitan, tetapi keduanya memiliki peran berbeda.
Marketing adalah strategi besar untuk memahami pasar dan membangun brand, sementara advertising adalah alat komunikasi yang digunakan untuk mengeksekusi strategi tersebut.
Dengan memahami perbedaan ini, brand dapat menyusun strategi lebih efektif membangun pondasi lewat marketing, memperkuat pesan lewat advertising, dan menjaga konsistensi di semua media.
Perpaduan marketing yang terarah dan advertising yang kreatif, baik digital maupun OOH akan menjadi strategi bisnis yang efektif untuk meningkatkan brand awareness di era kompetisi yang semakin ketat.