Dalam dunia pemasaran yang kian kompetitif, memilih strategi komunikasi yang tepat bisa menjadi pembeda antara kampanye yang sukses dan yang biasa-biasa saja.
Salah satu pendekatan yang banyak digunakan adalah strategi ATL, BTL, dan TTL. Ketiga istilah ini menggambarkan cara brand menjangkau audiens, dari komunikasi masal hingga pendekatan personal.
Tapi apa arti sebenarnya dari ketiganya, dan bagaimana cara menerapkannya secara efektif?
Apa Itu ATL Marketing?
ATL (Above The Line) Marketing adalah strategi pemasaran yang menggunakan media luas seperti televisi, radio, koran, majalah, dan juga iklan luar ruang seperti billboard dan videotron.
Tujuannya adalah menjangkau audiens secara besar-besaran untuk membangun brand awareness.
Sebagai contoh, Morata Advertising pernah membantu sebuah brand SKINTIFIC melakukan kampanye ATL melalui billboard premium dan super strategis di Jl. Hang Tuah Raya, Jakarta Selatan.
Dengan traffic hingga ratusan ribu audiens setiap harinya, brand awareness dari brand SKINTIFIC dapat meningkat dengan signifikan.
Kelebihan ATL:
1. Jangkauan sangat luas.
2. Cocok untuk memperkenalkan produk baru atau membangun kredibilitas merek.
3. Meningkatkan top-of-mind di benak audiens.
Kekurangan ATL:
1. Biaya relatif tinggi
2. Sulit mengukur konversi langsung dari aktivitasnya
Apa Itu BTL Marketing?
BTL (Below The Line) Marketing lebih fokus pada pendekatan yang personal dan langsung ke konsumen. Strategi ini mencakup brand activation, sampling produk, event promosi, hingga iklan di kendaraan umum seperti Transjakarta, KRL, , dan angkot.
Contoh implementasi BTL adalah brand MSKIDS melakukan campaign dengan memasang iklan di bus Transjakarta melalui Morata Advertising.
Iklan di bus Transjakarta juga bukan tanpa alasan, setiap harinya bus Transjakarta mengelilingi jalan-jalan strategis Jakarta sekaligus melayani ratusan ribu penumpang. Dengan begitu, iklan MSKIDS dapat terlihat oleh banyak penumpang dan pengguna jalan yang di antaranya adalah para ibu rumah tangga atau para pekerja wanita yang sedang memiliki anak kecil.
Sehingga iklan yang dilakukan oleh MSKIDS sangat terarah dan spesifik.
Kelebihan BTL:
1. Interaksi lebih personal dan terarah
2. Bisa menyesuaikan pesan sesuai lokasi dan audiens
Kekurangan BTL:
1. Jangkauan tidak sebesar ATL
2. Membutuhkan manajemen logistik dan SDM yang baik
Apa Itu TTL Marketing?
TTL (Through The Line) Marketing adalah kombinasi dari strategi ATL dan BTL. TTL biasanya digunakan dalam kampanye yang ingin menjangkau massa sekaligus mendorong interaksi langsung atau konversi.
Pendekatan ini sangat cocok untuk kampanye modern yang memanfaatkan channel digital, seperti QR Code yang tampil billboard atau iklan di KRL, custom landing page, hingga retargeting via media sosial.
Contoh untuk TTL adalah iklan event dari Pokemon GO yang dilakukan di KRL melalui Morata Advertising. Iklan yang terpasang di KRL ini menyasar target audiens yang spesifik, yaitu Generasi Milenial hingga Gen Z yang telah menjadi pengguna setia layanan KRL untuk aktivitas sehari-hari, seperti bekerja, kuliah, atau hang out.
Di iklan tersebut, juga dilengkapi dengan kode QR untuk melihat informasi lengkap seputar event yang ada di website beserta link untuk mengunduh permainan Pokemon GO. Dengan demikian, iklan yang terpasang di KRL dapat diukur dari jumlah kunjungan website dan jumlah pengguna yang mengunduh aplikasi Pokemon GO.
Kelebihan TTL:
1. Efektif membangun brand dan mendorong aksi secara bersamaan
2. Hasil lebih mudah diukur (jumlah interaksi, leads, redeem voucher, dsb)
3. Lebih efisien karena semua kanal saling mendukung
Bagaimana Memilih Strategi yang Tepat?
Pemilihan strategi tergantung pada:
1. Tujuan kampanye (branding vs sales)
2. Target audiens (massal atau niche)
3. Lokasi campaign (wilayah strategis atau segmented)
4. Ketersediaan media (OOH, digital, transportasi)
5. Budget
Tujuan Kampanye | Pilihan Strategi |
Meningkatkan awareness | ATL |
Mendorong engagement | BTL |
Branding + conversion | TTL (integrasi) |
Tren Terbaru dalam Strategi ATL, BTL, danTTL
1. Digital OOH (DOOH) semakin mendominasi ATL
2. Interaktivitas melalui AR/VR dalam activation BTL
3. Omnichannel campaign TTL dengan pelacakan real-time
4. AI dan data analytics untuk targeting dan personalisasi kampanye.
Memahami dan menerapkan strategi ATL, BTL, dan TTL secara tepat bukan hanya membantu brand terlihat, tetapi juga membangun koneksi dan konversi.
Strategi yang holistik, yakni menggabungkan jangkauan, keterlibatan, dan pengukuran adalah kunci dalam dunia pemasaran modern.
Ingin jalankan kampanye ATL, BTL, atau TTL yang powerful dan berdampak langsung bagi bisnis Anda? Percayakan eksekusinya bersama Morata Advertising, mitra strategi periklanan luar ruang yang mengerti kebutuhan brand masa kini.
Hubungi kami segera dengan klik banner di bawah ini!