Iklan di transportasi publik seperti bus Transjakarta menjadi salah satu media promosi yang semakin populer di kalangan pemasar.
Namun, masih banyak mitos yang beredar terkait efektivitas dan keuntungan beriklan di media ini. Artikel ini akan membahas beberapa mitos dan fakta tentang iklan di Bus Transjakarta agar Anda, sebagai pemilik brand atau pemasar, mendapatkan informasi yang jelas dan akurat.
Berikut ini beberapa mitos dan fakta dari iklan di bus Transjakarta.
1. Iklan di Bus Transjakarta Hanya Dilihat Penumpang
Mitos: Iklan yang terpasang di bus Transjakarta hanya dilihat oleh penumpang saja.
Fakta: Iklan di Bus Transjakarta tidak hanya dilihat oleh penumpang di dalam bus, tetapi juga oleh pengguna jalan lainnya.
Dengan rute yang mencakup jalur-jalur utama dan padat di Jakarta, bus Transjakarta melintas di lokasi strategis yang penuh dengan pengendara, pejalan kaki, dan pengguna kendaraan lainnya.
Desain iklan yang menarik pada badan bus dapat menarik perhatian dari jarak jauh, menciptakan eksposur yang luas dan berulang.
2. Iklan di Bus Tidak Efektif Menjangkau Audiens
Mitos: Pasang iklan di bus Transjakarta hanya mampu menjangkau audiens yang sedikit.
Fakta: Bus Transjakarta adalah salah satu moda transportasi publik dengan jumlah penumpang tertinggi di Indonesia.
Setiap harinya, ratusan ribu orang menggunakan layanan bus ini untuk beraktivitas. Dengan demikian, iklan di Bus Transjakarta memiliki potensi untuk menjangkau audiens dalam jumlah besar.
Baik penumpang di dalam bus maupun orang-orang di sepanjang jalur Transjakarta akan terpapar iklan Anda secara konsisten.
3. Iklan di Bus Transjakarta Kurang Menarik
Mitos: Jika dibandingkan dengan media lainnya, iklan di bus Transjakarta kurang menarik.
Fakta: Iklan di Bus Transjakarta memiliki potensi visual yang sangat besar. Dengan desain kreatif dan menggunakan media iklan di badan bus, iklan dapat menjadi daya tarik visual yang mencolok di tengah keramaian kota.
Selain itu, karena bus bergerak di jalur khusus, iklan akan terlihat lebih jelas tanpa terhalang oleh kendaraan lain. Hal ini memberikan keunggulan dibandingkan dengan iklan digital yang sering kali dilewatkan begitu saja oleh audiens.
4. Tidak Bisa Menjangkau Target Market Spesifik
Mitos: Iklan yang terpasang di bus Transjakarta, tidak dapat menjangkau target market yang spesifik.
Fakta: Dengan memahami rute dan jadwal operasional Transjakarta, Anda dapat merancang strategi iklan yang lebih spesifik.
Misalnya, jika target audiens Anda adalah pekerja kantoran, Anda dapat memanfaatkan bus yang melintasi area perkantoran di Jakarta.
Begitu juga apabila target audiens Anda adalah pelajar atau mahasiswa, rute bus yang melintasi area sekolah dan kampus dapat menjadi prioritas. Ini membuktikan bahwa iklan di bus bisa disesuaikan dengan target market yang Anda inginkan.
5. Iklan di Bus Transjakarta Tidak Ramah Lingkungan
Mitos: Pasang iklan di bus Transjakarta dapat menimbulkan polusi yang tinggi.
Fakta: Bus Transjakarta merupakan salah satu moda transportasi publik yang ramah lingkungan karena sebagian armadanya sudah menggunakan bahan bakar gas (BBG) dan listrik.
Dengan beriklan di media ini, brand Anda tidak hanya mendapatkan eksposur yang luas tetapi juga berkontribusi pada kampanye keberlanjutan lingkungan. Selain itu, brand Anda juga secara tidak langsung mendukung gerakan beralih ke transportasi umum untuk mengurangi polusi dan kemacetan.
Hal ini tentu bisa meningkatkan citra positif brand Anda di mata audiens yang peduli terhadap isu lingkungan.
Optimalkan Iklan Brand Anda dengan Iklan di Bus Transjakarta bersama Morata Advertising!
Sebagai pilihan media yang tepat untuk menargetkan target audiens di bus Transjakarta, sudah saatnya Anda mengiklankan brand dan produk Anda di angkot bersama Morata Advertising!
Segera hubungi kami untuk maksimalkan eksposur brand-mu melalui iklan di bus Transjakarta!